Kank ,banyak rekan guru lebih
memilih untuk “mendrill “siswa menghapalkan berbagai teori namun malas
mengajak siswa praktikum . Seberapa penting sih praktikum dan bagaimana caranya agar praktikum itu
menjadi menyenangkan bagi siswa ...?Mohon penjelasan.
“Dari Abu Sa’id Al Khudri ,Sesungguhnya Rosullah saw pernah melewati
seorang anak yang sedang menguliti kambing ,lalu rosullah bersabda kepada
mereka: “minggirlah ,saya akan menunjukan kepadamu!”. Beliaupun memasukkan
tangannya diantara kulit kambing dan dagingnya,lalu memisahkanya dengan
tangannya samapai masuk keketiak kambing . kemudian selesailah... HR Abu Dawud
.
Dalam kegiatan pembelajaran
terutama IPA ,siswa diharapkan
dalam memperoleh pegetahuannya tidak hanya dari teori buku pelajaran,hafalan atau drill dari guru semata melainkan proses ilmiah (scientific process). Scientific process menurut Bryce dkk ; suatu proses pembelajaran yang meliputi kemampuan melakukan pengamatan,mencatat data ,melakukan pengukuran ,mengiferensi ,menyeleksi berbagai prosedur ,merencanakan ,melaksanakan serta melaporkan .Sementara itu menurut Jean Piaget dan Lev Vygotsy secara terpisah dalam teori Konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas harus mendahului analisa,artinya siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya sendiri lewat pengalaman pembelajarannya.
dalam memperoleh pegetahuannya tidak hanya dari teori buku pelajaran,hafalan atau drill dari guru semata melainkan proses ilmiah (scientific process). Scientific process menurut Bryce dkk ; suatu proses pembelajaran yang meliputi kemampuan melakukan pengamatan,mencatat data ,melakukan pengukuran ,mengiferensi ,menyeleksi berbagai prosedur ,merencanakan ,melaksanakan serta melaporkan .Sementara itu menurut Jean Piaget dan Lev Vygotsy secara terpisah dalam teori Konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas harus mendahului analisa,artinya siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya sendiri lewat pengalaman pembelajarannya.
Melalui contoh pengalaman
pembelajaran Rosullah Saw tersebut
,seorang guru dapat membantu siswa untuk pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan
tenatang sesuatu,guru menyajikan informasi lewat demontrasi/praktek
langsung. Guru
pun dituntut pula memabantu siswa untuk dapat memperoleh pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan
tentang melakukan seauatu (learn
how to do) dan belajar
bereksperiment (experimential learning).
Pada prinsipnya siswa memilliki
hasrat besar to experience things they haven’t encontered before. Karena itu
kegiatan pembelajaran harus dapat :
1. Membuat siswa tidak sekedar hafal segala
macam teori,melainkan memahami teori melalui pengalaman belajar yang
membuatnya suka dan bermakna. Tugas guru
menyediakan “ruang” untuk
mengeksplorasi pengetahuan siswa melalui praktikum atas sesuatu yang dianggap
baru oleh siswa , memberikan tantangan
dan sekaligus atmosfir yang familiar bagi siswa ,tanpa ketakutan dan ancaman
atas kegagalan.
2. Membuat siswa tidak hanya sibuk mendapatkan nilai
ulangan/ujian yang baik saja, melainkan pembelajaran yang dapat meningkatkan
rasa percaya diri ,ketrampilan bersosialisasi , sense of lesdership ,kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah dan belajar secara bahagia.Tugas guru menjadi “mentor dan motivator” yang menyampaikan tujuan
kegiatan pembelajaran yang akan dicapai
,kompetensi serta spiritual valuenya dan memotivasi siswa agar berupaya menjalankan
tugas sebai baiknya.
3. Membuat siswa tidak merasa bahwa praktik sebagai beban yang
tidak menyenangkan,melainkan sebagai pemenuhan kebutuhan
belajar,pengetahuan baru,tantangan dan
pengalaman belajar yang menyenangkan.Seorang
guru harus dapat menunjukkan perilaku yang dipersepsi siswa menghargai upayanya
,sekaligus siswa dapat terasah kemampuan berfikir kritisnya.
4. Membuat siswa merasa bahwa praktikum dapat meningkatkan ketrampilan siswa
dalam mempraktekkan sesuatu ,penguasaan informasi , penguasaan akurasi data dan
teknologi baru,bukan sekedar praktik hanya sebatas menggugurkan kewajiban belajarnya. Karena itu seorang guru pada saat siswa
praktik harus bisa membimbing setiap siswa/kelompok agar tercapai ketuntasan
dalam pengalaman praktek belajarnya.
5. Tidak membuat siswa jenuh dan bosan dalam
kegiatan praktek belajar melainkan
dapat memenuhi gaya belajar siswa,rasa puas akan pembuktian ilmu yang
dipelajarinya dan dapat mendekatkan pada imajinasi tentang cita citanya. Guru
dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam terus mencari dan menemukan
metode /cara pembelajaran yang efektif
guna mengantar anak menggapai cita citanya.terwujud dalam rencana
kegiatan pembelajaran baik dalam imjinasi guru
maupun tercatat (RPP) yang mendorong terwujudnya stimulan bagi coriousity siswa
guna terciptanya suasana KBM yang efektif ,kondusif dan optimal.
Pada akhirnya seorang guru
dituntut untuk dapat menciptakan suasana pembalajaran yang mengakomodasi
kreatifitas ,daya berpikir,kecerdasan emosi,kebutuhan psikologis kesadaran
spiritual serta perkembangan mental,emosional dan kematangan sosial siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar