Sabtu, 31 Desember 2011

Membuat “Mimpi” Siswa Lebih “Berarti”


“Kank saya yakin setiap anak memiliki mimpi lantas bagaimana caranya agar setiap siswa sanggup mengejar mimpinya….?”


“Saya dapat menjamin suatu rumah tertinggi disurga ,bagi orang yang meninggalkan perdebatan. Meskipun ia benar. Dan barangsiapa meninggalkan perdebatan dan ia dalam keadaan salah ,niscaya didirikan baginya sebuah rumah ditengah tengah surga”. HR Abu Daud.

Cara paling mudah untuk menyuruh seseorang melakukan suatu perbuatan adalah membuat mimpi mereka mempunyai arti tertentu dapat diwujudkan baginya.Seandainya anda menginginkan seseorang melakukan sesuatu ,buatlah seakan akan anda membantu mewujudkan mimpinya.Bantulah siswa anda yang sedang memiliki mimpi itu untuk menghargai mimpinya dn menguraikan menjadi rencana tindakan. Buatlah siswa merasa bahwa mimpinya memiliki kebermaknaan bagi hidupnya sehingga mereka mampu memotivasi untuk mengejarnya.

Ajaklah siswa menuliskan rencana tindakan yang dilakukan sekaligus pencapaiannya dengan memberikan batas waktu.Prioritas dan minat bisa dapat berubah ubah jika siswa tidak didampingi untuk focus dalam pencapaiannya.Tujuan yang terukur dan sesuai dengan mimpi siswa akan membuat siswa termotivasi untuk mewujudkannya.

Berikan penguatan dan pengalaman positif bagi siswa selama proses mencapai tujuan. Tanyakan perasaan mereka jika berhasil meraih target target kecil yang telah diselesaikannya,sekaligus beri dorongan siswa untuk terus berupaya mencapai mimpi besarnya,tanpa takut gagal.meskipun setiap guru memiliki target “kurikulum” ,biarkan siswa anda menetapkan mimpinya.gabungkan dan dekatkan”tujuan “ anda dengan mimpi mereka niscaya mereka juga akan lebih termotivasi untuk meraihnya.

Jumat, 30 Desember 2011

Mencetak Siswa Berdaya Saing ,dibutuhkan !


Perubahan yang cepat dalam kehidupan remaja perlu disikapi orang tua dengan cermat.Pendidikan kepada anak remaja dituntut untuk menyesuaikan diri dengan pengaruh yang dihadapi mereka.Karena remaja semakin berdaya,memiliki pengetahuan dan keberanian membantah,sehingga tidak jarang orang tua dan guru kewalahan menghadapinya. Orang tua dan guru perlu secara aktif mengedukasi siswa remajanya secara berkesinambungan dan tidak hanya reaktif merespon perilaku yang tidak dikehendaki.Hal ini berlaku pada era kecepatan information communication technology (ICT) yang sarat dengan luberan informasi serta ketidak pastian .

Kepemimpinan orang tua dan guru yang memiliki visi yang jelas dan terarah ,visionary leadership diwujudkan bukan saja bentuk kewajiban atas pemenuhan kebutuhan dasar sisa remajanya,namun dituntut peka terhadap keinginan dan ancaman yang bakal dihadapi siswa remajanya.

Kepemimpinan orang tua yang evolusioner ,mengarah kepada upaya memahami keinginan dan kecemasan siswa remaja menghadapi persoalan saat ini dan masa depan.Melalui interaksi yang berkesinambungan dengan mereka merupakan tindakan proaktif sebagai bekal menghadapi ketidak pastian dalam perubahan . Orang tua dan guru harus mampu menciptakan kondisi yang kondusif untuk menciptakan sesuatu menciptakan keterikatan emosi antara diri dan remajanya,bukan hanya membantu remaja pada saat mereka mengalami masalah saja.

Orang tua dan guru perlu mendorong remajanya untuk kreatif dan mandiri ,jika perlu mengkondisikannya agar siswa remaja memiliki daya saing sehingga memiliki inovasi.Pembiasaan serta budaya dirumah /sekolah harus mampu mengarahkan remaja memiliki nilai nilai dan rasa percaya diri yang tercermin dari perilaku semangat berprestasi dan berdaya saing.

Keberanian mengambil resiko merupakan hal penting yang perlu ditanamkan kepada remaja agar memiliki kecakapan dalam pengambilan keputusan sekaligus mengenalkan konsekuensi logis.Dengan demikian remaja memiliki keberanian mencoba menghasilkan karya melalui daya cipta.Karena di masa depan setiap orang dituntut kreatif untuk menyediakan produk atau jasa yang dapat menciptakan kebutuhan baru bagi konsumen.Kreativitas serta inovasi siswa harus mengarah pada penciptaan Value yang unik bagi konsumen.Maka pengetahuan pasar ,perilaku konsumen perlu diperkenalkan kepada siswa agar mereka dapat mengembangkan daya cipta dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai pembelajaran reaktif maupun mempersiapkan upaya beradaptasi dengan kebutuhan bakal yang dipenuhi sebagai pembelajaran proaktif .

Kemandirian dan keunggulan daya saing siswa akan tercapai jika kerja sama orang tua dan guru dapat memadukan peluang peluang yang muncul dan nilai nilai karakter yang diberikan dan dikondisikan kepada siswa.Orang dan guru perlu memiliki konsep yang mengarah pada peningkatan kemampuan yang unggul untuk menghadapi percepatan perubahan zaman yang mempengaruhi siswa. Dengan banyak “belajar “ serta makin dekat dengan remajanya ,emotional bonding.

Sabtu, 24 Desember 2011

Karakter Menghargai Prestasi





Deskripsi Menghargai Prestasi : sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui ,serta menghormati keberhasilan orang lain.
Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa melalui Integrasi Mata Pelajaran,Pengembangan Diri dan Budaya Sekolah dengan melakukan proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.

Melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang mengarah pada semangat berprestasi siswa ,setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan kognitif ,afektif psikomotorik dan spiritualitas.

Kepemimpinan ,keteladanan ,keramahan ,kerja keras ,rasa kebangsaan dan semangat berprestasi harus menjadi budaya sekolah terutama tokoh guru yang sepatutnya di gugu dan ditiru. tercermindalam perilaku guru dan indikator pembelajaran dikelas yang menciptakan pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi.

Minggu, 13 November 2011

Fakta Yang Dihadapi Siswa di Era Digital Native


Kank ,apa saja yang patut kami cermati menghadapi siswa saat ini dengan gaya hidupnya di era internet..?


Sebagai guru saat ini harus menyadari bahwa siswa yang dihadapi perubahan yan signifikan dari siswa yang patuh total menjadi siswa melek ICT.Salah satu perubahan yang mencolok adalah guru saat ini harus mau tidak mau ,suka tidak suka ,harus mengikuti perkembangan itu.Dalam aktivitas pembelajaran sehari hari sebagai salah satu upaya meraih hati dan pikiran siswa ditengah aktivitas siswa yang kadang jauh dari semangat belajar.
Ada beberapa fakta yang harus disadari para guru:
Fakta pertama: kecepatan informasi yang sampai kepada siswa jauh lebih cepat dari pengetahuan yang dimiliki guru sendiri.Bahkan dalam hitungan detik.Karena itu guru tidak boleh malu untuk “belajar “ pada siswanya.
Fakta kedua:Informasi yang diterima siswa beragam bahkan informasi yang bisa mengarahkan kepada perilaku negatif.Yang tidak jarang bisa membuat siswa kebingungan bahkan kecanduan.Tidak jarang menggunakan akun jejaring social siswa bisa menyampaikan keluhan antar sesama teman di dunia maya.Guru sudah saatnya melihat pentingnya “conversation” bersama siswa guna memberikan arahan dan rekomendasi penggunaan ICT secara sehat.
Fakta ke tiga:Guru harus meninjau ulang hubungan transaksional dengan siswa yang sudah dilakukannya . Pada kenyataannya model pembelajaran "teacher orientation" masih mendominasi , metode ceramah,komunikasi satu arah ,hanya guru yang benar bahkan tidak menghargai kritik siswa.mengingat siswa makin berdaya dan menyadari “posisinya” maka komunikasi horizontal bagi guru harus dikuasai yakni; dialogis,setara &sejajar ,lebih punya empati dalam membina hubungan saling pengertian,persahabatan dan kepercayaan
Fakta keempat : Guru harus menyadari bukti bahwa siswa membutuhkan saluran pelepasan emosi ,dengan adanya gadget mereka memiliki media komunikasi partisipatif dan interaktif sehingga mudah berhubungan antar sesama pengguna dunia maya. Kemampuan guru mengakomodasi kebutuhan siswa untuk didengar dan ingin bicara dengan memposisikan diri sebagai sahabat siswa.
Ketika guru mampu menjadi “sahabat”-siswa maka dapat menciptakan pengalaman bagi siswa belajar menyenangkan,semangat bekerja sama dan meningkatkan gairah meraih prestasi…

Sabtu, 12 November 2011

Dokter ,Cita Cita Saya Sejak Kecil


Seusai acara Memberikan Seminar Saya bertemu Dr .Ahson yang juga menjadi nara sumber pada acara itu ,seperti biasa saya mencoba mengali pengalaman suksesnya sebagai “mantan” mahasiswa kedokteran.

“Meski bukan dari keluarga dokter , saya tetap ingin mewujudkan cita cita saya sejak kecil yaitu menjadi dokter.Saat saya punya cita cita itu sejak kelas IV SD saya terus membayangkan menjadi dokter.Saya banyak kumpulin dan baca artikel tentang kesehatan dari manapun ,majalah Koran,buku buku bekas terutama yang berbau teori gitu.Hampir sepulang saya selalu main ke perpustakaan yang cukup dengan naik sepeda sudah nyampai..Namun saya juga bukan kutu buku ,saya juga senang bermain sepak bola,berenang dan bermain main dengan teman sekampung”.

“”Orang tua saya sportif dan mendukung saya ,saat saya gagal masuk SMA Negeri saya memilih masuk SMA swasta yang menegakan disiplin walaupun bukan bukan SMA bonafid.DiSMA itu minat dan bakat saya dibidang IPA dapat diakomodasi dengan baik.Karena para guru membimbing besarnya rasa ingin tahu dibidang kesehatan yang saya miliki..Para guru menciptakan suasana kompetisi dibidang prestasi akademik. Kalau liburan untuk memperkuat impian saya itu saya sering main ke Fakultas kedokteran foto disana,banyak teman mengatakan saya seperti orang gila .Tapi saya cuma ketawa ketawa saja..Saya selalu melatih diri saya dengan beban yang lebih berat dari teman lain yaitu mengerjakan latihan soal kelas diatas saya…seperti saat kelas I SMA saya mengerjakan latihan soal kelas II ,ini yang me mudah kan saya kelak lolos UMPTN”

Saya diterma di Fakultas Kedoteran lewat UMPTN tanpa belajar di LBB,ya karena saya rajin berburu soal saat kelas III SMA dan kalau saya tidak tahu jawabannya saya sering konsultasi kepada guru Mapel di sekolah saya itulah kunsi sukses menembus perguruan Tinggi ..Saat saya sudah menjadi mahasiswa kedokteran saya lebih banyak mencurahkan waktu di kampus ,saya banyak membaca literature literature kodokteran di perpustakaan kampus ,Hasilnya tidak mengecewakan saya selalu meraih Indeks Prestasi Akademik yang memuaskan.Disitulah saya menemukan "chemistry "dengan ilmu kedoteran yang saya cita citakan sejak kecil .Prinsip hidup saya ,bagaimana memberikan kemanfaatan sebanyak banyak nya bagi masyarakat..
.

Dab beliaupun pamiit segera melanjutkan tugas,sukses dok!

Jumat, 11 November 2011

Menggunakan Video Pembelajaran Sebagai Media Belajar Siswa SD


"Disekolah kami ada Televisi ,Video Player dan Sound Sistem , serta beberapa VCD pembelajaran.saya ingin menggunakannya sebagai media belajar siswa melalui pemutaran film pendek yang berkaitan dengan materi Pelajaran,Langkah apa yang bisa saya lakukan..?"


Mengajak siswa belajar melalui tayangan film akan membuat anak lebih bisa menghayati serta mengerti lantaran ada visualisasi yang dapat mengembangkan logika berpikir serta imajinasi siswa. ,maka siswa perlu dikondisikan agar dapat menikmati tayangan film tersebut dengan dukungan audio yang memadai.

Adapun beberapa langkah yang bisa dikembangkan:

1. Terangkan aturan main dalam menyaksikan film yang diputar.

2. Kenalkan penggunaan Media VCD dan Televisi dengan cara memeragakan cara pemakaiannya .sehingga secara tidak langsung anak mendapat pengetahuan merangkai hubungan antara TV .Video Player dan Audio.

3. Selanjutnya mintalah anak menyimak beberapa point penting yang bakal dijadikan bahan pembelajaran.

4. Setelah pemutaran berlangsung maksimal 15 menit ,dituntut kepiawaian guru dapat mengendalikan remote agar anak bisa mempelajari point penting yang ingin dibicarakan. Maka guru perlu mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang point yang ingin dipelajarinya.

5. Beberapa anak ditunjuk untuk menjelaskan apa yang dilihatnya tadi bercerita menurut versi mereka masing masing.

6. Guru menyimak dan sesekali membetulkan penggunaan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang benar.Tanpa membuat siswa memiliki rasa bersalah.

7. Ajaklah siswa untuk menemukan pesan moral sebagai kesimpulan yang bisa diambil saat itu.

Dengan menggunakan media TV anak serasa bergembira menonton TV dirumah sambil belajar,Belajar ilmu pengetahuan itu sendiri,belajar bahasa ,belajar tampil didepan kelas belajar berani bertanya jawab dan belajar menggunakan media ICT sebagai sarana belajarnya