Senin, 31 Oktober 2011

Implementasi Gaya Belajar Divergent di Kelas IPA





Adivergent (Div) pelajar ditandai dengan lateral, kreativitas berpikir
dan kapasitas untuk melihat kombinasi baru dari ide-ide dan untuk memeriksa
kemungkinan lebih dari satu cara melakukan sesuatu, menyebabkan beberapa
hasil (Hudson, 1966, 1968; Guilford, 1959, 1978).



Anisa ,siswa kelas X ini disukai banyak teman ,bukan saja lantaran supel tapi juga berotak encer walaupun  demikian anak yang dikatakan memiliki kecerdasan sosial ini memilih masuk jurusan IPA lantaran pencapaian prestasi akademiknya melampaui KKM.

Oleh beberapa gurunya Anisa di ‘bebaskan’ dalam batas kewajaran berperilaku di sekolah agar potensi terpendamnya dapat muncul.Perilaku belajarnya dikelas terletak pada kemampuannya menyimak dan kemudian mengimajinasikan denagan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Sehingga teori teori IPA dapat dengan mudah dikaitkan dengan situasi kongkrit dari berbagai sudut pandang. Cara memahami teori IPA pun Anisa banyak menggunakan logika berpikir logis.
“Manusia pasti mati lantaran organ organ semakin lama makin aus dan rusak”.

Memiliki minat pada ragam budaya di Indonesia terutama hasil kekayaan alam yang dikandungnya,kemudian dikaitkan dengan IPA yang dimilikinya…seperti di daerah penghasil durian semestinya kan tidak cuma menjual durian dalam bentuk buah tapi bisa dengan aneka rekayasa produktif ,seperti permen.sabun kosmetik ,sesoris dari durian sehingga memiliki keaneka ragaman .


Strategi pembelajaran yang efektif untuk anak yang memiliki gaya belajar divergent adalah

Pertama: mereka memiliki emphati…melalui kepekaan memahami orang lain siswa dapat diajak untuk berpikir alternative  melalui persoalan disuatu daerah.Misalnya ..bagaimana agar daun cengkeh memiliki nilai kreatif daripada sekedar cuma dibakar dengan disuling buat minyak cengkeh  untuk bat gosok ,penyedap rasa atau aroma terapi.


Kedua ;Memiliki keterbukaan pikiran..model pembelajaran yang mengakomodasi pendapat atau ide ide liar dari siswa ini akan membuat siswa senantiasa berkeinginan memunculkan ide idenya. Dengarkan pendapatnya selanjutnya dorong dia untuk melampirkan data data penunjang.



Ketiga ;memiliki rasa ingin tahu yang kuat … berikan tugas tugas berbasis data yang memungkinkan anak dapat terpenuhi rasa ingin tahunya dengan beragam informasi yang didapatnya sekaligus ajak  siswa  diskusi tentang moral value dari suatu knowledge.

Ke empat : Kemampuan Membayangkan Sebuah Akibat


Ajaklah siswa berhitung tentang konsekuensi logis dan resiko dari hukum sebab akibat dalam IPA seperti …bagaimana jika pembangkit tenaga listrik negeri ini menggunakan energi Nuklir.. seberapa besar resiko dan bagaimana cara penanggulangannya…

Kecakapan menghitung resiko dapat disederhanakan menjadi resiko-manfaat,baik buruk,dampak-cara penanggulangan dsb…!


Sikap mental anak yang bergaya belajar divergent biasanya memiliki kemampuan menonjol dalam bahasa filsafat,asal usul sebuah ilmu/tokoh dan memiliki daya seni…
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar