Senin, 18 Juli 2011

Guru Profesional ,Guru Terbaik ..! ,Brand Identity Your School



Guru Profesional itu yang bagaimana Kank Hari…?,Itulah pertanyaan beberapa masyarakat saat saya menjadi nara sumber Zona Edukasi Di Pro 1 RRI.maklum mereka saat ini tidak bisa membedakan antara guru yang sudah mengantongi sertifikasi professional dan tidak. Laporan beberapa teman di daerah ,justru menujukan bahwa guru tunjangan professional sangat tidak professional. Contoh mereka membayar guru bantu untuk tugas kelengkapan administrasi yang menjadi tanggung jawabnya. Dan masih banyak yang lainnya.

Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan,sekolah harus juga ikut meningkatkan mutu pelayanannya.Beragam nya penawaran pelayanan di sekolah seperti sekolah berbasis akhlak ,sekolah berbasis ICT ,sekolah berkarakter dsb.Sehingga masyarakat pun semakin memiliki banyak pilihan.Bagi penyelenggara sekolah ,hal ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat,beberapa sekolah swasta berhasil bertahan dan mengalami kemajuan,namun tidak sedikit yang justru tutup.


Sekolah yang berfokus pada kepentingan terbaik siswa menjadi pilihan masyarakat,dalam artian sekolah tersebut dapat memenuhi harapan siswa dan orang tuanya bahkan dapat melampui harapan nya itu. Untuk itu sekolah tidak hanya memiliki positioning yang jelas dan konsisten namun juga harus benar benar tidak mengecewakan siswa dan orang tua nya selama proses kegiatan belajar berlangsung. Sesuai dengan janji yang telah diikrarkan sekolah…!


Menentukan proporsi sekolah terbaik bukanlah hal mudah,mustahil sekolah secara langsung dapat menjadi yang terbaik disegala bidang secara bersamaan karena itulah sekolah harus secara tegas memulai menetapkan seperti apa yang ingin mereka tawarkan dan kembangkan disekolah itu. Menjadi yang terbaik pada proses pembelajaran sehingga mutu lulusan bukan hanya mendapatkan Nilai Ujian Nasional yang nyaris sempurna namun teruji pula kompetensinya,merupakan salah satu pilihan dari positioning strategic sekolah.Pilihan menjadi yang terbaik pada proporsi tertentu akan lebih baik daripada menjadi yang terbaik disegala bidang. Sekolah yang memaksakan diri menjadi yang terbaik disegala bidang berkemungkinan tidak dapat memenuhi janjinya. Disamping sulit di iingat oleh masyarakat.



Sekolah terbaik biasanya dipersepsi pula dengan besarnya pembiayaan ,bahkan pepatah jawa menyebutkan “nggowo rego nggowo rupo “ artinga harga menentukan mutu produk/ layanan. Penetapan harga tentu saja berkaitan dengan mutu layanan apalagi sekolah swasta yang harus “berjibaku’ untuk membiayai sendiri biaya operasional sekolah termasuk gaji guru.Sekolah negeri saja tidak berkutik jika ingin berkreasi melakukan berbagai kegiatan,lantaran larangan keras meminta pungutan kepada siswa, apalagi sekolah swasta . Maka menjadi mustahil bagi sekolah swasta menjadi yang terbaik dalam mutu dengan biaya murah apalagi gratis. Meskipun subsidi silang harus dilakukan untuk pemerataan pendidikan kepada siswa miskin.


Sekolah terbaik dalam proses kegiatan pelayanan pembelajaran semestinya bukan hanya berfokus pada nilai ujian nasional saja. Sebab jika hanya Nilai ujian Nasional saja maka pembelajaran dikelas cukup hanya latihan latihan soal plus trik penyelesaiannya dapat menjamin siswa lulus dengan nilai terbaik. Apalagi jika dilakukan sejak siswa kelas satu hingga lulus. Akhirnya Sekolah tidak ada beda nya dengan Lembaga Bantuan Belajar (LBB).


Menjadi sekolah terbaik dalam mutu pembelajaran harus mengakomodasi keberakatan siswa dan mengembangkannya menjadi prestasi yang memuaskan siswa. Pengalaman belajar yang membuat siswa suka dan akhirnya menguasai ilmu yang diajarkan. Dapat membentuk rasa percaya diri siswa dalam bersaing selama sekolah maupun setelah lulus nanti. Sekolah semacam ini tidak selalu terbaik dalam sarana dan prasarana namun sangat bergantung pada mutu SDM terutama mutu guru.

Sekolah yang berorientasi pada layanan terbaik kegitan pembelajaran ,menyiapkan guru guru terbaik dalam kompetensi akademik,kompetensi kepribadian ,kompetensi pedagogic dan kompetensi social.

Kompetensi Akademik tercermin dari kesesuaian gelar akademis dengan tugas mengajarnya (karir linear ).Dengan memiliki kompetensi akademik guru dapat menyusun persiapan mengajar sesuai standart yang ditetapkan. Kecakapan pengusaan materi pelajaran ,ketepatan memilih metodologi ,alat peraga dan alat evaluasinya .Kecakapan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat menciptakan suasana menyenangkan bagi siswa.Terciptanya suasana kondusif kegiatan pembelajaran dapat membuat guru memiliki objektivitas dalam memberikan nilai peserta didik.


Kompetensi Kepribadian merupakan kompetensi yang tidak boleh ditawar mengingat status peran guru melekat keteladanan ,pribadi yang patut diteladani siswa.Keteladanan dalam disiplin kerja,tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas ,sopan santun,menghargai dan mendengarkan dengan emphatic serta stabilitas emosi selalu menjadi sorotan siswa. Pada sekolah swasta bargaining position siswa dan orang tuanya nyaris setara denagan sekolah,artinya siswa dan orang tua memiliki kesempatan komplain lantaran mereka merasa mengeluarakan beaya mahal.

Memiliki kemauan mendidik dan memotivasi secara tulus kepada siswa .Sehingga siswa betah belajar bersama guru bersangkutan adalah salah satu komponen kompetensi kepribadian guru. Bahkan tidak jarang guru menjadi teman curhat siswa dari berbagai persoalan mulai dari persoalan sekolah sampai persoalan pribadi. Penulis temukan seorang guru yang menggunakan akun facebook sebagai solusi ragam permasalahan siswanya.

Kompetensi Pedagogis merupakan pemahaman wawasan kependidikan seorang guru.kemampuan memahami makna pendidikan secara menyeluruh didalam upaya mendorong siswa berprestasi akademik maupun non akademik, menanamkan nilai nilai karakter dan semangat kebangsaan,cinta tanah air serta persatuan dan kesatuan bangsa. Termasuk memahami, melaksanakan visi dan misi secara relaistis guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah bersangkutan.


Kompetensi Sosial seorang guru ,terlihat dari keikutsertaan secara aktif dalam organisasi profesi ,social,seni budaya dan olah raga,serta berprestasi dalam bidang tersebut.Kemampuan memprakarsai suatu kegiatan ,memiliki sikap inovatif dan menggerakkan siswa untuk aktif membangun kompetensi dan berdaya saing adalah bentuk kompetansi social. Hubungan dengan instansi terkait ,pihak berwenang dan dunia industry adalah kompetensi social guru yang dibutuhkan di masa depan.


Tuntutan professional bagi guru swasta tidak bisa ditawar karena iklim persaingan yang ketat ,walaupun tunjangan sertifikasi professional lebih banyak untuk guru PNS. Namun guru swasta harus professional jika tidak ingin disingkirkan.Bagaimana pendapat anda..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar