Adivergent (Div) pelajar ditandai
dengan lateral, kreativitas berpikir
dan kapasitas untuk melihat
kombinasi baru dari ide-ide dan untuk memeriksa
kemungkinan lebih dari satu cara
melakukan sesuatu, menyebabkan beberapa
hasil (Hudson, 1966, 1968; Guilford,
1959, 1978).
Anisa ,siswa kelas X ini disukai banyak
teman ,bukan saja lantaran supel tapi juga berotak encer walaupun demikian anak yang dikatakan memiliki
kecerdasan sosial ini memilih masuk jurusan IPA lantaran pencapaian prestasi
akademiknya melampaui KKM.
Oleh beberapa gurunya Anisa di ‘bebaskan’
dalam batas kewajaran berperilaku di sekolah agar potensi terpendamnya dapat
muncul.Perilaku belajarnya dikelas terletak pada kemampuannya menyimak dan
kemudian mengimajinasikan denagan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Sehingga teori teori IPA dapat dengan mudah dikaitkan dengan situasi kongkrit
dari berbagai sudut pandang. Cara memahami teori IPA pun Anisa banyak
menggunakan logika berpikir logis.
“Manusia pasti mati lantaran organ organ
semakin lama makin aus dan rusak”.
Memiliki minat pada ragam budaya di
Indonesia terutama hasil kekayaan alam yang dikandungnya,kemudian dikaitkan
dengan IPA yang dimilikinya…seperti di daerah penghasil durian semestinya kan
tidak cuma menjual durian dalam bentuk buah tapi bisa dengan aneka rekayasa
produktif ,seperti permen.sabun kosmetik ,sesoris dari durian sehingga memiliki
keaneka ragaman .
Strategi pembelajaran yang efektif untuk
anak yang memiliki gaya belajar divergent adalah
Pertama: mereka memiliki emphati…melalui
kepekaan memahami orang lain siswa dapat diajak untuk berpikir alternative melalui persoalan disuatu daerah.Misalnya
..bagaimana agar daun cengkeh memiliki nilai kreatif daripada sekedar cuma dibakar
dengan disuling buat minyak cengkeh
untuk bat gosok ,penyedap rasa atau aroma terapi.
Kedua ;Memiliki keterbukaan pikiran..model
pembelajaran yang mengakomodasi pendapat atau ide ide liar dari siswa ini akan
membuat siswa senantiasa berkeinginan memunculkan ide idenya. Dengarkan
pendapatnya selanjutnya dorong dia untuk melampirkan data data penunjang.
Ketiga ;memiliki rasa ingin tahu yang kuat …
berikan tugas tugas berbasis data yang memungkinkan anak dapat terpenuhi rasa
ingin tahunya dengan beragam informasi yang didapatnya sekaligus ajak siswa diskusi tentang moral value dari suatu knowledge.
Ke empat : Kemampuan Membayangkan Sebuah Akibat
Ajaklah siswa berhitung tentang konsekuensi
logis dan resiko dari hukum sebab akibat dalam IPA seperti …bagaimana jika
pembangkit tenaga listrik negeri ini menggunakan energi Nuklir.. seberapa besar
resiko dan bagaimana cara penanggulangannya…
Kecakapan menghitung resiko dapat
disederhanakan menjadi resiko-manfaat,baik buruk,dampak-cara penanggulangan dsb…!
Sikap mental anak yang bergaya belajar
divergent biasanya memiliki kemampuan menonjol dalam bahasa filsafat,asal usul
sebuah ilmu/tokoh dan memiliki daya seni…