3.janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, Qs At-Takaastur 3-5
Siswa yang memiliki daya berpikir kritis
biasanya memiliki kecenderungan :Memberikan komentar menyanggah gagasan dengan analisa yang logis,mampu memberikan perbandingan,memberikan
saran dan kritik,berbeda pendapat,berpikir
meluas atau berpikir mengkerucut serta memiliki kecakapan dalam
menyelesaikan masalah.
Kemampuan berpikir kritis ini
amat penting bagi siswa bukan saja untuk menjawab berbagai test akademik agar
bisa menjawab dengan akurat melainkan juga bekal life skill siswa agar dapat memiliki kecakapan dalam pengambilan Keputusan
,Learn how to choose . Bagaimana caranya membangkitkan daya
kritis siswa ,inilah kiatnya :
1. Agar
siswa suka menganalisa suatu konsep teori atau fakta , guru diharapkan dapat membangun
rasa ingin tahu siswa melalui tugas atau pertanyaan yang membuat siswa dapat
mengidentifikasi mulai dari isi,pola,kecenderungan ,serta landasan teori atas
tema materi pelajaran yang dibicarakan.
2. Kemampuan
analisa sebab akibat sebagai bagian dari berpikir kritis dapat dilatihkan guru dalam pola
berpikir siswa melalui analisa why and how alias sebab akibat dengan
membuat sebuah prediksi konsekuensi logis dimasa depan, sebelum membuat kesimpulan
dari suatu fakta atau kasus yang dijadikan contoh soal.
3. Pembelajaran
kontekstual dengan menggunakan contoh real yang relevan dengan materi
pembelajaran yang akan dibicarakan akan
dapat membangkitkan kemampuan siswa berpikir rasional dan logis .Tugas guru
adalah memperluas wawasan keilmuan guna mendapatkan ide dan gagasan pengajaran
sekaligus dapat menciptakan simulasi agar siswa dapat membuat kesimpulan menurut
versi masing masing.
4. Guna
mendorong siswa memiliki kemampuan berargumen secara akurat seorang guru perlu meningkatkan
kemampuan siswa dalam penguasaan data,informasi,pengetahuan teori konsep dan
contoh nyata sekaligus kemampuan berkomunikasi
secara efektif. Agar siswa dapat memiliki rasa percaya diri yang kuat selama
beragumentasi.
5. Berikan
keterampilan berpikir kepada siswa melalui diskusi kelompok ,adu debat ,atau
diskusi kasus dalam pemecahan atau pembuktian
kebenaran suat konsep atau teori agar siswa dapat membedakan kebenaran
ilmu dengan fiksi atau opini pribadi.
6. Keterampilan
untuk teliti atau pay atention to detil dapat dilatihkan kepada siswa dengan
mengajarkan siswa untk cermat dalam mengenali masalah ,menguji fakta,mengurai
skala prioritas, mencari –merumuskan –menetapkan solusi ,menetapkan sistematika
langkah penyelesaian dan membuat kesimpulan.
Dengan siswa
memiliki daya berpikir kritis siswa bersangkutan dapat peka terhadap
lingkungannya sekaligus menjadi solusi atas persoalan yang dihadapinya dimasa
depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar