Rabu, 06 April 2011

Seri Citra Sekolah /Kampus(2) Hati –Hati “Perkuliahan” Bisa Menumpulkan Sense of opportunity Mahasiswa


Seri Citra Sekolah /Kampus(2)

Hati –Hati “Perkuliahan” Bisa Menumpulkan Sense of opportunity Mahasiswa



Dalam meraih peluang kerja,peluang usaha bahkan sampai peluang mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih maju. Maka setiap orang dituntut untuk memiliki kepekaan mengenali peluang dan selanjutnya memanfaatkan.Peluang ini tidak dibiasakan oleh kegiatan perkuliahan atau pembelajaran di sekolah.

Mari kita lihat result model dari perkuliahan/persekolahan.Model penilaian kinerja terhadap layanan pendidikan hanya didasarkan pada laporan akademik/rapor terlepas bagaimana proses upaya siswa /mahasiswa .Para dosen/guru sibuk hanya pada buku paket pegangan pengajaran kadang malah tidak terlalu merisaukan relevansinya dengan dunia nyata. Terlalu membanggakan capaian akademis seperti IPK/ Nilai Ujian rangking dan enggan mencoba hal hal baru,bgi guru yang penting sertifikat bukan ilmunya saat ada seminar maupun pelatihan.Menjalankan kegiatan belajar sebagaimana mestinya (classical conventional ) enggan berinovasi . Malas mencoba hal hal baru seperti penggunaan ICT sebagai media belajar,dengan berbagai alasan.

Inilah perbandingan kegiatan pembelajaran dengan kecakapan meraih peluang.


Pertama :Kegiatan perkuliaan didasarkan pada buku teks (text book orientation) sedangkan dunia bisnis didasarkan pada analisa tren perilaku masyarakat.


Penilaian jawaban hasil test tidak boleh terlalu jauh dari materi yang diajarkan oleh dosen dan menyimpang dari buku teks yang dijadikan pegangan. Ini yang membuat mahasiswa tidak berani mengungkapan gagasan yang berbeda dari sang dosen .

Melesatnya merek HP Nexian yang dikembangkan berdasar riset dan pengamatan consumer experience dan content application . Dengan menghadirkan aplikasi chatingg khusus pengguna Nexian,yakni Nexian Messenger pada ponsel seri :NX-G801.Ini menunjukakan bahwa dunia bisnis tidak mengenal formula baku, mereka berani berinovasi ,mengembangkan konsep sesuai trend perilaku konsumen berdasar pengamatan atau penelitian.

“Jika anda menginginkan mahasiswa berkembang dan berani mengungkapkan gagasannya jangan terlalu kaku dengan formula system pengajaran /kuliah anda”.Kank Hari


Kedua : Kegiatan pembelajaran sesuai target kurikulum nyaris mengabaikan keunikan kompetensi individual. Siswa/ mahasiswa Sedangkan Dunia bisinis memperhatikan kepentingan individual konsumennya.


Dengan berbagai dalih para dosen mengatakan “mana sempat…!” Saat ditanya tentang bagaimana mengembangkan potensi individu yang dimiliki siswa/mahasiswa…?Padahal merosot nya prestasi akademik siswa pasti memiliki latar belakang alasan.mulai dari kemalasan,ketidak mengertiaan sampai tidak berdaya mengemukakan potensi akademik tersembunyi yang dimilki.



Dalam melakukan segmentation dan targeting pasar Lifebuoy secara konsisten memposisikan diri ,positioning sebagai solusi kesehatan keluarga. Lifebuoy secara komperhensif memperhatikan need ,want , expectation and anxiety. Dalam mensegmentasi berdasar psikografis seperti ;kesehatan,keharmonisan dan isu mengenai masa depan anak.


“Jika tugas kita memang mendidik semestinya menumbuh kembangkan potensi unik yang dimiliki siswa/mahasiswa. Sediakan waktu bagi ketidak mengertian atas ilmu yang kita ajarkan. Hanya dengan membuatnya faham/ mengerti ilmu yang kita ajarkan siswa /mahasiswa dapat percaya diri dalam mengamalkan ilmunya”.Kank Hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar