.Membedah aneka persoalan dunia sekolah berdasarkan kasus nyata , Agar anak anak merasa bahagia dan bersemangat belajar di sekolah ,maka sekolah harus menjadi istana yang membahagiakan. .Sekolah bukan hanya sarana mencapai target kurikulum tapi juga mewujudkan mimpi dan pembelajaran sikap mental anak yang bahagia melalui strategi pembelajaran . Blog ini ditulis oleh Kank Hari Konsultan SDM
Minggu, 01 Mei 2011
Faktor Internal Keberhasilan Belajar di Perguruan Tinggi
Faktor Internal Keberhasilan Belajar di Perguruan Tinggi
1. Kesesuaian Kompetensi dan Pilihan Jurusan
Kompetensi dimaknai sebagai Prestasi Akademik yang dimiliki mahasiswa dan Kecerdasan Kognitif (IQ).nya sesuai dengan jurusan yang dipilih;Contoh seorang anak yang memiliki !Q =120 keatas /superior-genius ,kemampuan akademik IPA nya 9,Bahasa Inggris 9 ,Matematika 9 akan lebih mudah baginya mengikuti berbagai mata kuliah di Fak Kedokteran dibandingkan dengan yang lebih rendah.
2. Minat
Ketertarikan pada mata kuliah/jurusan mendorong individu untuk memiliki hasrat memperdalam dan semangat belajar lebih tinggi dengan rasa suka..Rasa suka ini akan membuat siswa berpeluang berprestasi daripada yang tidak.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan sebuah rutinitas kegiatan membiasa yang dilakukan dengan kesadaran.Kebiasaan belajar akan lebih efektif jika mencakup keteraturan dan strategi belajar.Kedispilinan ini juga melatih mahasiswa untuk time management .
4. Need for Achievement
Kebutuhan berprestasi yang dimiliki mahasiswa akan memberi daya dorong dalam meningkatkan prestasi akademiknya. Dengan hasrat berprestasi mahasiswa selalu berupaya untuk memenangkan persaingan Sehingga dapat mencapai goal yang diinginkannya dengan mengagumkan..
5. Kecerdasan Emosi
Kemampuan mahasiswa mengelola emosi nya amat berpengaruh pada kegiatan perkuliahan. Emosi gelisah,kalut dalam berpikir ,takut ,cemas atau tidak bisa mengendalikan hasrat menuruti keinginan tak terkendali,impulsive akan membuat mahasiswa kesulitan dalam menerima materi perkuliahan .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Faktor ke-2: MInat ---> Kenyataan di lapangan banyak terjadi pertentangan antara minat anak dan minat orang tua.Karena orang tua punya power maka yang terjadi adalah pemaksaan terhadap anak untuk menukar minatnya dengan minat orang tua. Anak anak menjalani kuliahnya tidak maksimal, akibatnya: anak frustrasi dan jauh dari prestasi.
BalasHapus