Kamis, 21 April 2011

Kenapa Aku Jadi Minder Ya..?


Kenapa Aku Jadi Minder Ya..?


Plantonik: Usiaku 19 tahun kuliah semester 3,aku suka ngiri sama teman teman ku mereka bisa tampil percaya diri ,ikut organisasi,prestasi akademiknya bagus. Sedang aku sudah IP pas –pasan nggak memiliki keberanian untuk tampil PD dan juga nggak ada yang bisa aku banggakan. ..Lantas apa yang harus aku lakukan..?

Kank Hari: Waduh -waduh kalau kamu teruskan daftar negative yang kamu rasa memilikinya makin panjang.Dan makin panjang juga kamu dapat mengatasinya satu persatu.

Saya ingatkan ya Plantonik cara kamu merespon keadaan itu menyebabkan kamu makin “memperkecil” diri sendiri. Sebab cara pandang terhadap diri sendiri yang negative itu menumpulkan kepercayaan diri. Jika kamu ingin memulai membangkitkan personal power mu mulailah dengan cara pandang terhadap diri sendiri.

Pertama :kenalilah prestasi-prestasi yang pernah kamu raih sekeil apapun itu,seperti jago bermain bola tingkat kampong juara menyanyi tingkat kecamatan atau pernah paling bisa praktikum saat sekolah dulu. Dengan demikian kamu sedikitnya bisa mempercaya “kebisaan” kamu: “ya bukankah aku dulu paling jago menghitung cepat,berarti sebenarnya ku tidak jelek jelek amat”.

Kedua,mulailah mengenali kegiatan yang paling kamu kuasai dan kamu sukai seperti menulis atau memanfaatkan computer. Selajutnya segera mulai wujudkan karyamu,beranilah memperkenalkannya baik lewat situs jejaring social seperti Facebook,twiter dsb . maupun memperkenalkannya pada rekan atau teman disekitar anda. jangan putus asa.Lakukan terus dan kamu akan terobsesi terus mencoba setalah mendapatkan satu,dua atau berberapa tanggapan.

Ketiga ,mengenai prestasi akademik . pikirkanini ya kamu benar benar tidak memahai /tidak mampu terhadap amterikuliah atau sekedar kamu “marah “ pada keadaan diri. Mulai lah dengan niat besar untuk mempelajari materi kuliah lebih dalam . Bersunguh –sungguhlah niscaya kamu akan menemukan keberhasilan.


Jangan pernah berpikir kamu tidakbisa melakukannya . Karena kegagalan pertama dari sebuah perjuangan, ada pada pikiran tidak mungkin melakukannya. Selamat berjuang . Kank Hari

Rabu, 06 April 2011

Seri Citra Sekolah /Kampus(2) Hati –Hati “Perkuliahan” Bisa Menumpulkan Sense of opportunity Mahasiswa


Seri Citra Sekolah /Kampus(2)

Hati –Hati “Perkuliahan” Bisa Menumpulkan Sense of opportunity Mahasiswa



Dalam meraih peluang kerja,peluang usaha bahkan sampai peluang mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik dan lebih maju. Maka setiap orang dituntut untuk memiliki kepekaan mengenali peluang dan selanjutnya memanfaatkan.Peluang ini tidak dibiasakan oleh kegiatan perkuliahan atau pembelajaran di sekolah.

Mari kita lihat result model dari perkuliahan/persekolahan.Model penilaian kinerja terhadap layanan pendidikan hanya didasarkan pada laporan akademik/rapor terlepas bagaimana proses upaya siswa /mahasiswa .Para dosen/guru sibuk hanya pada buku paket pegangan pengajaran kadang malah tidak terlalu merisaukan relevansinya dengan dunia nyata. Terlalu membanggakan capaian akademis seperti IPK/ Nilai Ujian rangking dan enggan mencoba hal hal baru,bgi guru yang penting sertifikat bukan ilmunya saat ada seminar maupun pelatihan.Menjalankan kegiatan belajar sebagaimana mestinya (classical conventional ) enggan berinovasi . Malas mencoba hal hal baru seperti penggunaan ICT sebagai media belajar,dengan berbagai alasan.

Inilah perbandingan kegiatan pembelajaran dengan kecakapan meraih peluang.


Pertama :Kegiatan perkuliaan didasarkan pada buku teks (text book orientation) sedangkan dunia bisnis didasarkan pada analisa tren perilaku masyarakat.


Penilaian jawaban hasil test tidak boleh terlalu jauh dari materi yang diajarkan oleh dosen dan menyimpang dari buku teks yang dijadikan pegangan. Ini yang membuat mahasiswa tidak berani mengungkapan gagasan yang berbeda dari sang dosen .

Melesatnya merek HP Nexian yang dikembangkan berdasar riset dan pengamatan consumer experience dan content application . Dengan menghadirkan aplikasi chatingg khusus pengguna Nexian,yakni Nexian Messenger pada ponsel seri :NX-G801.Ini menunjukakan bahwa dunia bisnis tidak mengenal formula baku, mereka berani berinovasi ,mengembangkan konsep sesuai trend perilaku konsumen berdasar pengamatan atau penelitian.

“Jika anda menginginkan mahasiswa berkembang dan berani mengungkapkan gagasannya jangan terlalu kaku dengan formula system pengajaran /kuliah anda”.Kank Hari


Kedua : Kegiatan pembelajaran sesuai target kurikulum nyaris mengabaikan keunikan kompetensi individual. Siswa/ mahasiswa Sedangkan Dunia bisinis memperhatikan kepentingan individual konsumennya.


Dengan berbagai dalih para dosen mengatakan “mana sempat…!” Saat ditanya tentang bagaimana mengembangkan potensi individu yang dimiliki siswa/mahasiswa…?Padahal merosot nya prestasi akademik siswa pasti memiliki latar belakang alasan.mulai dari kemalasan,ketidak mengertiaan sampai tidak berdaya mengemukakan potensi akademik tersembunyi yang dimilki.



Dalam melakukan segmentation dan targeting pasar Lifebuoy secara konsisten memposisikan diri ,positioning sebagai solusi kesehatan keluarga. Lifebuoy secara komperhensif memperhatikan need ,want , expectation and anxiety. Dalam mensegmentasi berdasar psikografis seperti ;kesehatan,keharmonisan dan isu mengenai masa depan anak.


“Jika tugas kita memang mendidik semestinya menumbuh kembangkan potensi unik yang dimiliki siswa/mahasiswa. Sediakan waktu bagi ketidak mengertian atas ilmu yang kita ajarkan. Hanya dengan membuatnya faham/ mengerti ilmu yang kita ajarkan siswa /mahasiswa dapat percaya diri dalam mengamalkan ilmunya”.Kank Hari.

Senin, 04 April 2011

Menghitung Go To College , Perceived Risk….



Menghitung Go To College , Perceived Risk….



Perceived Risk dalam ilmu marketing dimaknai sebagai tingkat resiko kerugian dari sebuah keputusan dalam memilih sebuah aktivitas. Maka maksud dari sebuah judul diatas adalah menghitung resiko kuliah yang tidak menghasilkan kecakapan hidup setelah lulus.


Banyak mahasiswa ditanya tentang teori yang pernah didapatnya mengatakan :”Sudah lupa tuh,saya hanya menghapalnya saat akan ujian smesteran …?”. Ini menunjukan bahwa waktu yang dibuang untuk sekolah dan kuliah hanya untuk mupang lewat bagi Knowledge. Sedangkan ilmu yang ada tidak member manfaat sama sekali bagi hidupnya. Berarti bahwa “kuliah dipersepsi beresiko tidak membangun kompetensi selama belajar beberapa semester” Go to College Perceived Risk.


Setiap kampus pasti memiliki segudang promo buat bekal masa depan calon mahasiswa. Namun selalu “over promise under delivery “janji saja tanpa bukti.Buktinya angka pengangguran terdidik kian tahun kian bertambah .Jika mau sedikit menhibur diri presentasse mahasiswa yang dapat berprofesi jalur karir linear (sesuai bidangnya ) angkanya cukup memprihatinkan.Maka perceived risk kuliah yang kedua : “Banyak kampus tidak dapat memenuhi pelayanan pendidikan sesuai promonya kepada calon mahasiswa. Tidak ada jaminan janji kampus dapat terbukti “.


Kualitas dosen , sarana dan prasarana belum optimal sebagai sarana mengembangkan kompetensi mahasiswa. Termasuk didalamnya keseimbangan materi kuliah dengan relevansi dunia nyata. Mutu lulusan dan kesesuaian biaya dengan benefit yang didapat. Perceived Risk ketiga :tidak ada jaminan menjadi sarjana memiliki Knowledge yang memadai guna better career and job prospect ‘’


Dengan demikian bagi kampus harus segera melakukan strategi keunggulan bersaing jika ingin mendapatkan trust dari masyarakat .

Berbekal perceived risk tersebut maka dapat disusun kurikulum yang membangun kompetensi dan life skill mahasiswa ;

Pertama ,Kurikulum . sebaiknya disusun sesuai tuntutan jaman disaat mahasiswa telah lulus. Kurikulum harus mampu mengakomodasi perkembangan tuntutan hard skill dan soft skill serta kewira usahaan.

Kedua ,Pengembangan Wawasan Mahasiswa,kampus tepatnya dosen tidak hanya menjadi menara gading iptek ,artinya merasa satu satunya sumber pengetahuan. Mengingat relevansi dunia praktik nyata mengalami percepatan perubahan. Maka Secara periodik mengadakan kuliah umum mengundang para praktisi jika mungkin non akademik yang sudah membuktikan keberhasilannya.

Pertukaran pelajar dan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri akan mambuat mahsiswa memiiki pengalaman & wawasan yang luas.


Ketiga :Pendanaan. Menyediakan berbagai macam bea siswa untuk memotivasi semangat belajar mahasiswa. Perguruan tinggi dapat memanfaatkan dunia usaha ,ikatan alumni dsb, guna memberikan kontribusi beasiswa bagi mahasiswa berprestasi..

Bagaimanapun juga masyarakat masih percaya untuk meningkatkan kulaitas hidup itu melalui Pendidikan Tinggi…!